G-NN (Garut)-Kepala Desa (Kades) terpilih Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Mohamad Samsakti Alamsyah, dengan suara terbanyak hasil pilihan masyarakat yang tersebar di 16 RW dan 72 RT, dari wilayah seluas 133 hektar.
Segera Kades Terpilih menyiapkan Program Desa dan direncanakan di Desa Jayaraga ini akan ada perguliran rupiah Rp 200 juta perharinya. Setiap warung diangkat dijadikan mitra Bumdes, maka jelas program ini akan mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Lelaki yang akrab disapa Samsakti ini menuturkan kepada awak media saat dikonfirmasi rencananya dan mengatakan, untuk pembangunan infrastruktur di Desa Jayaraga, hampir 75 persen sudah terpenuhi. Melalui program BUMDES, selain akan memutarkan rupiah di wilayah hukum Desa Jayaraga, tentu juga akan menjadi kegiatan belanja sambil beramal.
“Karena, laba yang dihasilkan ini nantinya sebagian besar dialokasikan untuk kesejahteraan warga diantaranya untuk jaminan sosial. Intinya, saya bersama masyarakat berupaya agar bagaimana caranya kita bisa mempertahankan rupiah tidak keluar dari Jayaraga. Bahkan, kita yang akan mendatangkan pundi-pundi rupiah ke Desa Jayaraga,” jelasnya.
Kades terpilih ini menjelaskan pula potensi yang ada di Desa Jayaraga. Selain menjadi pusat kuliner, terdapat pula UMKM dan berbagai bisnis seperti perdagangan. Dan potensi itu akan disiapkan melalui program BUMDES.
“Di BUMDES akan ada unit perdagangan, jasa kontruksi dan perbankan. Konsep yang akan digerakan pada masyarakat adalah bagaimana caranya agar masing-masing RW bisa membuat perencanaan sendiri. Namun demikian, tentu kita juga memberikan pembinaan agar tiap RW memiliki inovasi,” kata Pria yang aktif sebagai Bendahara Koperasi Pemerintah Desa (Kopemdes) Kabupaten Garut ini.
Samsakti menegaskan berbagai program telah dipersiapkan dan siap dijalankan dan merupakan skala prioritas di Desa Jayaraga adalah pendidikan kegamaan dan ketaqwaan yang merupakan fundamen sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia.
“Untuk mewujudkan itu, maka saya beserta elemen masyarakat akan melakukan pengembangan madrasah dan PAUD, namun program apapun yang dijalankan tidak akan ada manfaatnya, apabila masyarakat tidak bisa hidup mandiri dan tetap memiliki ketergantungan terhadap orang lain”, tegasnya. (Joe).
Editor : Bima.