G-national.com, Garut,- Banjir dan longsor serta pohon tumbang yang kembali melanda Garut bagian selatan atau tepatnya di Kecamatan Pameungpeuk, Cikelet dan sekitarnya menjadi kekhawatiran tersendiri bagi warga terdampak.
Banyak tayangan video amatir yang tersebar di grup Whatsapp, dapat terlihat bagaimana volume air yang tidak tertampung oleh sungai-sungai yang membelah kecamatan di Garut Selatan, dan terus memberikan rasa tidak aman bagi warga.
Tudingan atas penyebab banjir ini adalah perusakan hutan di bagian hulu sungai, serta resapan air di sebagian aliran sungai yang sudah tidak bisa menampung debit air akibat curah hujan dengan intensitas tinggi, sehingga air meluber sampai ke perkampungan warga.
Ketua Gerakan Hejo Kabupaten Garut, Ratno Suratno atau yang akrab disapa Wa Ratno saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, mengungkapkan keprihatinannya atas musibah banjir yang datang terus menerus di Wilayah Garut Selatan, dan mengatakan semua elemen bangsa harus bergandengan tangan menyelesaikan masalah ini, Minggu (15/11).
“Karena di hulu sungai kerusakan hutan sudah sedemikian parah, sehingga air hujan yang datang tidak mampu diserap oleh tanah, malah tanahnya sendiri yang tergerus air hujan dan terbawa kemudian menyebabkan pendangkalan sungai,” ungkap Wa Ratno.
Gerakan Hejo menurut Wa Ratno telah memperingatkan dengan berbagai cara akibat dari perusakan alam yang massive di Kabupaten Garut akan berdampak pada kehidupan masayarakat.
“Belum terlambat kita memperbaiki semuanya, asal ada keinginan baik dari Pemkab Garut untuk bersama-sama dengan seluruh komponen yang ada menghujani kembali lahan yang gundul di semua hulu sungai, insha Allah akan ada faedahnya,” pungkas nya. (Joe).
Editor : Bima.